my scattered brain

http://enola-survivor.blogspot.com/2009/05/scatter-brain-random-thoughts.html
hell yeah, these are my scatterded brain:

  • segala yang pernah ada di otakku: menetap, melintas, tertinggal, atau apa lah, yang tercetus dan belum tercetus, yang ingin kusimpan, kuutarakan, kutulis, namun belum tersusun rapi
  • segala yang pernah kudengar, kubaca, kulihat, kurasa, dan terpikir untuk menganalisa dan mengemukakan, namun tertumpuk berbagai aktifitas
Jadi.. laci otak yang belum terkoordinasi ini, kutumpahkan semua di sini, in scattered way. Mohon maklum lah kalau bener-bener kacau balau, ya.. Yang pasti, aku tak ingin yang kutulis di sini terlupa sebelum sempat kutindak-lanjuti.


Religius things:

  • Amos berkata,"Aku bukan nabi, aku hanyalah penggembala dan pemetik buah pohon ara" => kejujuran dan kerendahan hati (misa hari minggu biasa ke-15 - Rm. Hersemedi @misa Paroki Kristus Raja)
  • Yohanes Pembabtis termasuk golongan Eseni, kelompok pertapa & menjaga kesucian hidup dari dunia yang fana, tinggal di sekitar Laut Mati. Mereka kelompok yang meyakini bahwa apa yang mereka lakukan bukanlah pengorbanan tetapi praktek dari mengikuti jalan yang benar. Maka ketika Yohanes Pembabtis dipenggal kepalanya dan disajikan di atas nampan oleh anak Herodias pada masa Herodes Agripa, Yohanes tidak menyesal sedikit pun, ia meyakini bahwa ini adalah jalannya. (Perayaan Santo Yohanes Pembabtis - Rm. Jelantik @misa Stasi Henrikus)
Educational things:
  • Pendidikan kita selalu mengajarkan teknik dan teknik, padahal teknik tanpa konsep akan keropos di bawah. Mencipta dimulai dari menggambar, baru kemudian menghitung. Itulah permulaan konsep. Padahal pelajaran menggambar kita sejak dulu hanya diajarkan menggambar dua gunung dengan jalan di tengah dan sawah di kiri-kanan. Bangsa kita bukan bangsa peniru, kita tidak mau dijadikan bangsa peniru. Maka seharusnya kalau pelajaran matematika 3jam, pelajaran menggambar juga 3jam. (Dik Doank)
  • Menurutku, menganalisa dimulai dari belajar etimologi suatu kata. Kita akan tau arti suatu kata dari asalnya, kita mencari keterkaitan dan hubungan-hubungan, hingga akhirnya menarik simpulan akan arti suatu kata. Kita juga akan berusaha mencari kebenaran dari sesuatu yang tidak benar dan tidak asal "ngikut". 
  • Contoh: kita terbiasa mendengar kalimat "menurut hemat saya", padahal kalau kita telaah, bukankah lebih masuk akal kalau kata "hemat" digantikan oleh kata "hikmat", karena kalau ada "hemat saya" nanti bakal ada "boros saya". 
 be continue..

Comments